Sunday, March 23, 2014

Mengintip Kapal Perang Amerika, USS Reuben James

Setelah gue menjejalkan musik review asal-asalan ala gue di blog ini secara berturut-turut, kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue mengunjungi kapal perang AS, di Februari 2011 lalu. Gue rasa belum basi ya, lanjut yuk! 

Jadi, kunjungan ini berawal dari sebuah keisengan gue ikut kuis di twitter resmi US Embassy Jakarta berhadiah akses gratis ke kapal USS Reuben James yang lagi berlabuh di Tanjung Priok selama 3 hari. Pertanyaannya gampang, "Pernah ada di di film apakah kapal USS Reuben James?" Karena saat itu followernya mungkin tak banyak dan juga minimnya jumlah prize hunter, gue terpilihlah sebagai pemenang setelah menjawab "The Hunt for Red October". Thanks to Google Search! 

Singkat cerita, berangkatlah gue bersama si Feri yang sudah berhasil gue hasut agar dia mau bolos kerja (hehehe) ke Jakarta International Container Terminal. Setelah nyasar-nyasar, kami tiba di depan kapal megah itu. Wuah.. Walaupun saat itu saya yakin matahari sedang membelah diri karena saking panasnya, hal ini tidak mengurangi kekaguman saya melihat kapal megah USS Reuben James (FFG57) ini. 


logo Kapal USS Reuben James (source: here)

Saya ternyata datang kepagian, sehingga saya menunggu teman serombongan lainnya di bawah tenda mungil sebelah kapal untuk menghindari cerianya cahaya matahari. Sambil ngobrol dengan beberapa staf TNI AL dan kru US Navy bertubuh raksasa yang rupanya sedang kehausan dan mencari Kratingdaeng. Ada kejadian kocak saat ini. Feri yang bahasa Inggrisnya di bawah pas-pasan, kagok ketika diajak bicara oleh salah seorang US Navy. 
"Do you have a lighter?" tanyanya. 
"Hah dia nanya apa tuh Mon??" bisik Feri dengan muka panik.
"Minta api woy, mau ngerokok doski!" 





Setelah menunggu kurang lebih 2 jam, akhirnya tiba saatnya kami masuk kapal. Pertama kami harus melewati pengamanan ketat seperti metal scan detector, dan menitipkan tas karena tidak boleh dibawa masuk (takut kita nyolong helikopter mungkin). Tur ini dipandu oleh kapten kapal sendiri dan diterjemahkan sedikit oleh kru dari US Embassy. Pertama kami menyaksikan cara menyelamatkan diri saat bahaya menyerang kapal, yang diperagakan langsung oleh kru US Navy. Ada salah satu peserta tur yang beruntung. Seorang Bapak membawa anaknya yang kecil, dan kru US Navy memberi badge pada si anak sebagai kenangan. Dia senang sekali. Gue iri sekali, enaknya masih jadi anak-anak.


doski lagi menjelaskan cara menyelamatkan diri dari kapal kalau kapal bergoyang 
gagah ya? iya!
asal jangan kaugantungkan hatiku, Mas

Setelah mendengarkan penjelasan (dan foto-foto), kami naik ke dek atas untuk melihat cara mereka memantau musuh dari kejauhan. Disana terdapat sebuah meriam yang dapat digunakan sewaktu-waktu jika kapal dalam keadaan terancam. Kru US Navy di bagian ini mengingatkan saya pada personil Westlife. Cute banget soalnya.


lagi belajar neropong musuh
nggak cuma Jali yang cute, Chavez juga! 

Turun ke bagian tengah kapal, kami kembali mendengarkan penjelasan tentang kapal (ini sejujurnya gue gak bisa denger penjelasannya karena berisik banget sekitarnya), lalu kemudian masuk ke bagian dalam kapal. Disana ada kamar untuk kru, ruang navigasi, ruang makan besar dan hall untuk berkumpul. Lorongnya sempit tapi luas saat kita masuk ke ruangan-ruangan tsb. 


Kapten sedang menjelaskan isi kapal

Dan kami pun tiba di bagian belakang kapal sekaligus bagian terakhir dari tur, dimana disitu terparkir manis sebuah helikopter dan kami diijinkan untuk berpose di dalam helikopter bersama kru US Navy yang gagah nian. Tentunya gue nggak mau ketinggalan dong. 


muda, ganteng, dan gaya
ini muka girang, sebenernya takut salah pencet terus terbang 
Feri, dengan angle foto yang bagus jepretan gue

Kami mengakhiri tur kapal dengan berfoto bersama semua pemenang tur, kru US Embassy, dan US Navy di depan helikopter. 

foto bareng pemenang lainnya 

Gue merasa sangat bahagia bisa sempat melihat angkatan perang milik negara adidaya tersebut. Postur badan para US Navy yang gagah dan berani benar-benar menjamin keamanan negaranya. Tapi semoga perang tidak akan pernah terjadi dan mereka kerjaannya cukup mengunjungi kita-kita aja gitu. Seru juga toh! 

Nb: bonus dari jalan-jalan di pelabuhan siang hari bolong, sorenya kulit gue merah dan perih karena terbakar.


Selamat berlayar!



No comments:

Post a Comment