Wednesday, June 9, 2010

Ini tentang Bapakku yang Lagi Ulang Tahun hari ini! :)

Hari ini bapakku ulang tahun yang ke-66.

Bapakku lahir kira-kira tanggal 8 Juni 1944. Mengapa kubilang kira-kira? Karena pada saat beliau lahir, akte kelahirannya tidak ada dan tanggal itu ditentukan ketika Bapak akan mengikuti ujian nasional di sekolah yang mengharuskan siswa untuk mencantumkan tanggal lahirnya. Jadi, dipilihlah tanggal itu.

Aku bangga dengan Bapakku. Bapakku beda dengan bapak-bapak yang lain.

1. Bapak tidak pernah galak dengan anak-anaknya. Tapi bukan berarti kehilangan wibawanya.

2. Orangtua tentu mempunyai harapan besar kepada anak dan kadangkala juga punya keinginan supaya anaknya dapat mewujudkan harapan itu. Begitupun Bapakku. Tapi Bapak tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada anak-anaknya. Artinya, Bapak selalu memberi kebebasan kepada kami untuk menentukan sesuatu.

3. Bapak selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan kami, sekalipun itu berarti harus mengorbankan kesenangannya. Bapak mempunyai kolaborasi yang sempurna dengan Ibu untuk urusan ini.

4. Bapak dengan setia mengantarkan kami anak-anaknya ke sekolah setiap hari, dari TK sampai SMA. Dan ini sangat terasa pada waktu aku SMA, Bapak tiap pagi mengantar aku dari rumah di Kemayoran sampai ke sekolah di Kebayoran Baru dan setelah itu berangkat mengajar ke daerah Kota. Kebayang kan jauhnya kayak apa, setiap hari selama 3 tahun, dan naik VESPA!

4. Bapakku pintar melawak. Walau kadang suka terdengar garing, tapi Bapak setidaknya sudah berusaha untuk membuat kami tertawa. Dan anehnya, kalau Bapak sedang tidak berniat melucu, eh malah gak sengaja jadi lucu!

5. Bapak punya semangat yang tinggi untuk melayani orang lain. Bapak setiap Sabtu malam mengantar komuni ke orang sakit (beliau prodiakon). Selain itu juga RAJIN BERDOA! Bapak sering terlihat duduk di kursi sambil memegang seuntai Rosario. Duh, aku saja jarang berdoa. Malu jadinya.

6. Bapakku sangat mencintai seni tradisional Jawa. Bapak pasti tak ketinggalan mendengarkan lagu-lagu Jawa yang mengalun di radio untuk mengusir rasa bosan, entah itu sambil menyetrika atau sekedar duduk santai di samping rumah.

7. Aku sering panggil Bapak Keong Mas. Hehehe. Karena Bapak sering menyuruhku untuk mengerjakan pekerjaan rumah tapi ujung-ujungnya malah beliau sendiri yang mengerjakan. Disuruh cuci piring, tak tahunya malah semua piringnya sudah bersih. Disuruh cuci sepatu, tak tahunya sepatunya udah nangkring di atas genteng dengan keadaan bersih.

Dan saat ini, saat tulisan ini dibuat Bapak sedang berada di dalam kereta yang tengah melaju menuju Jakarta. Aku harap perjalanan Ayah lancar dan selamat sampai di rumah.

Di akhir tulisan ini, aku cuma bilang Selamat Ulangtahun Bapak.. Harapanku untuk Bapak sederhana saja.. Aku hanya ingin Bapakku panjang umur, selalu sehat, dan senantiasa diberkati oleh Tuhan.
Monik sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaangggggg bangeeeeeeeeeeeett sama Bapak!

NB : Aku punya kaos kaki buat Bapak lho! 2 pasang. hehehehe.


Cium dan peluk dari gadis kecilmu, Monik.